Banyak laki-laki yang bertanya-tanya kenapa para wanita senang dan lebih menyukai bad boy. Padahal sudah tahu kalau bersama bad boy, pasti akan sakit hati. Dan gak bener kalau bad boy tuh. Pasti dia ada main perempuan lain, atau akan ada sikapnya yang menyakiti atau menyinggung hati wanitanya. Dan itu sudah banyak sekali terjadi. Dan para perempuan juga tahu akan hal itu. Mereka sadar betul, mereka akan berhadapan dengan laki-laki seperti itu, tapi mereka masih mau untuk menjalani hubungan itu.

Alasan Kenapa Wanita Lebih Menyukai Pria Bad Boy

Memang aneh, tapi itu yang terjadi. Jika ditanya mengapa. Perempuan suka tantangan. Layaknya pria aja. Suka tantangan. Menyukai sesuatu yang menantang. Dan semakin menantang sesuatu, semakin naik adrenalin dan besar keinginan untuk mendapatkannya. Dan begitupun dengan wanita. Wanita senang dengan tantangan. Mereka suka sesuatu yang menantang. Misalnya dengan sikap pria. Semakin dingin orang itu, semakin besar keinginannya untuk meluluhkan hatinya. Rasanya orang sekeras apa pun pasti ada bagian yang dimana dia juga lembut kok. Wanita ingin membuktikan itu. Itu kenapa wanita suka dengan bad boy.

Itu salah satu alasannya, alasan lainnya, wanita senang dengan bad boy karena mereka sudah pernah mengalami masa-masa sulit. Mereka sudah pernah merasa bagaimana menjadi nakal. Buruk-buruknya gimana, sudah merasakan akibat dari nakalnya. Sehingga mereka menjadi lebih kuat dan lebih mengerti akan hidup. Karena wanita ingin pria yang kuat, karena dia yang akan menjaga si wanita. Sehingga semakin banyak pengalaman si pria, semakin suka wanita tersebut. Dan mengubah pria nakal lebih baik dari pada bersama pria yang baik-baik, dan berubah menjadi nakal.

Bagi beberapa perempuan, ada baiknya laki-laki merasakan nakal-nakalnya itu gimana, merasakan jahatnya dunia, merasakan susah gimana, sehingga mereka tahu bagaimana cara untuk bangkit. Dan mereka bisa lebih menghargai orang, keadaan, ataupun barang. Dibandingkan pria yang baik-baik. Yang semua terlalu baik. Memang plusnya dia akan baik pada kita. Tapi apakah kita bisa menyesuaikan dan bisa beradaptasi dengan jika nanti dia baru mengenal apa itu nakal?