Agama Membuat Orang Hidup Bersebelahan Dengan Ketidaksamaan Yang Ada

Kita Bisa Kok Mengontrol Pikiran Kita Akan Hal Yang Kita Suka Dan Tidak

Sebetulnya kekasihan berbeda agama, tidak salah. Sampai menikah dengan agama masing-masing, tidak salah. Sepanjang anda berdua sama loyalitas, dan dewasa dalam terima ketidaksamaan yang ada, tanpa memaksa kehendak anda pada pasangan anda. Tidak mencemooh agamanya dan masih tetap sama-sama menghargai saat masing-masing lakukan ibadahnya. Karena pada intinya agama dibikin untuk membikin orang bisa hidup bertepatan dengan ketidaksamaan yang ada, bukan justru jadi penghambat untuk orang bersama-sama dan lakukan hal yang bagus. Tetapi sayang tidak seluruhnya orang berpikiran semacam itu.

Agama Membuat Orang Hidup Bersebelahan Dengan Ketidaksamaan Yang Ada

Jaman dahulu dapat disebutkan lumayan banyak orang yang menikah dengan agama berlainan. Bahkan juga dahulu toleran agama berlainan semakin besar rasanya. Karena agama yang dibikin, dan peranan ditetapkannya 6 jenis agama di Indonesia untuk menjadikan satu orang yang lain agama agar hidup bertepatan dengan semua ketidaksamaan yang ada. Tidak untuk meleraikan keduanya, dan membuat satu tim. Tim yang mana salah dan benar. Dan sayang makin berjalannya waktu orang makin keras dengan agama.

Walau sebenarnya ujungnya bukan agama yang selamatkan kita, tetapi iman kita . Maka mengapa agama jadi parameter seorang untuk bersama. Hingga banyak jalinan yang bagus, harus usai karena ketidaksamaan itu. Hingga membuat beberapa pemikiran orang mengenai agama jadi jelek. Memang semuanya balik lagi pada pasangan. Sanggup atau mungkin tidak jalani jalinan berbeda agama. Malah banyak orang yang saya mengenal yang menikah dengan agama yang lain, mereka hidup berbahagia sampai pada akhirannya, sampai Tuhan panggil satu diantaranya.

Dibandingkan sebuah pernikahan yang digerakkan dengan memaksa salah satunya faksi berpindah pada agama sang pasangan. Tidak seluruhnya, tetapi beberapa ada yang justru usai di tengah-tengah jalan . Maka pokoknya abadi atau tidak sebuah jalinan karena loyalitas kedua pihak bukan lantaran agama apakah yang anda anut. Sekeras apa loyalitas kalian berdua, dan sekeras apa kalian jalani dan setia pada loyalitas kalian. Itu ialah kunci jalinan abadi.